Minggu, 23 Desember 2012

berusaha

Ingin rasanya kuludahi wajahku sendiri, setelah kutahu dan kumerasa dengan kebodohan yang selama ini ku perbuat. aku tersadar ketika aku benar-benar terjatuh di ambang  kehancuran. aku merasa sendiri setelah semua terjadi, dimana kehidupan layakku tersita. aku benar-benar muak dengan tingkahku, kuabaikan nasehat kedua orang tuaku,teman-temanku demi kenikmatan sesaat. dan sekarang aku mulai tau bagaimana rasanya hidup dengan layak, layak untuk dijalani dan layak untuk berlari. tapi aku tidak ingin lari dari kenyataan pahitnya hidup.

dengan apa yang terjadi pada diriku harus kujalani dan ketika aku merasa sadar segera aku berhenti sejenak untuk berfikir dan bertanya pada diriku sendiri.

 

"apa yang telah kuperbuat selama ini, rasanya hidup semakin sempit bila terus-terusan kulakukan... aku harus berhenti!!! aku rindu dengan kehidupan normalku, mungkin tuhan masih memberikan petunjuk kepadaku jika aku berhenti dijalan yang gelap gulita ini.''


aku berfikir, berfikir dan terus berfikir.
aku sadar, berfikir lama-lama bukanlah jalan menuju keterangan. aku harus bangkit dan berusaha berjalan dari kegelapan. lalu kubasuh wajahku dengan air untuk membuka mataku yang hampir tertutup. kupandang jauh kedepan, terlihat setitik cahaya, berjalan dengan setitik harapan dan semoga itu cahaya yang kutuju. jalan,jalan dan terus berjalan sampai tujuan cahaya . 


sungguh luar biasa indahnya berjalan di jalan yang bercahaya, mungkin tidak ada yang terjatuh dijalan yang terang seperti ini.. langkah demi langka sampai aku mahir jalan kembali. aku tidak ingin jalanku menjadi gelap lagi, dan aku tak ingin merindukan kegelapan lagi..

 

 
Medan, 24 Desember 2012
 

pomairawan.utomo@gmail.com



Tidak ada komentar:

Posting Komentar